Thursday 21 June 2012

Ayah......



Banyak yang mengatakan...
Ayah berfikir dalam diamnya.
Ayah menahan rasa kesal dalam diamnya.
Ayah bangga pada kita, dalam diamnya.
Ayah menyimpan semua beban hidup dalam diamnya.
Ayah menyayangi kita dalam diamnya.

Ya, ada yang mengatakan begitu. Dan aku percaya.
Dalam diamnya, bukan bererti ayah tidak memikirkan kita, masa depan kita, bahkan keinginan kita sampai sedewasa ini.
Dalam diamnya, bukan
bererti ayah tidak menyayangi kita.
Tapi Ayah selalu menginginkan yang terbaik untuk hidup kita.
Dalam diamnya, bukan bererti ayah tidak bangga pada apa yang telah kita dapatkan. 
Tapi ayah hanya menjaga agar kita tidak menjadi manusia dengan rasa sombong yang keterlaluan.
Dalam diamnya, bukan bererti ayah tidak memiliki beban. 
Tapi ayah hanya tidak ingin menyusahkan kita.

Ya, ayah hanya ingin merasakan dan memikul bebannya sendirian. 
Kerana ayah, sayang kita.

Saat kita begitu banyak melakukan kesalahan, ayah selalu memaafkan.
Ayah selalu menerima permintaan maaf dan penyesalan kita. 
Tidak kira apa jua kesalahan sekalipun..
Ayah tidak pernah mencatat semua pengorbanannya untuk kita, 

Sebab cinta dan ketulusan ayah, selalu mengalir sebagaimana aliran darah yang mengalir bersama dengan degup jantung dalam tubuh kita.
Ya, sebesar itulah cinta ayah. 
Tak terhitung....

Sebelum terlambat, berlarilah dan hampiri ayahmu...
Mohon maaflah atas semua kesalahanmu dan peluklah dia...
Katakan bahawa "Aku Sayang Ayah"...

Satu ungkapan sederhana yang membawa jutaan makna...
Satu ungkapan sederhana yang mampu meringankan bebannya.
Satu ungkapan sederhana yang mampu memberikan senyum diwajahnya...
Satu ungkapan sederhana...

Sesederhana ketulusannya, membesarkan dan menjaga kita...
Dialah, AYAH...

No comments:

Post a Comment