Monday 30 April 2012

Stars ~embracedmyhurtheart~®

kubiar kalam berbicara
menghurai maksudnya di jiwa
agar mudah kumengerti..
segala yang terjadi sudah suratan Ilahi..

kubiarkan pena menulis
meluahkan hasrat dihati
moga terubat segala keresahan dijiwa
tak pernah kuingini...

aku telah pun sedaya tak melukai hatimu
mungkin sudah suratan hidupku
kasih yang lama terjalin berderai bagaikan kaca
teman maafkanlah diriku.......

sahabat....
pertemuan dan perpisahan
sudah suratanNya....

aku tidakkan berdaya menahan hibanya rasa..
kau pergi meninggalkan diriku..
redhalah apa terjadi..
usah disesali..
mungkin ada rahmat yang tersembunyi... ™

~kuat berdiri dikala yang lain tersungkur..kuat bertahan dikala yang lain hanyut..kerana kekuatan kita yang sebenar..lahirnya dari hati..tiada yang akan kekal dalam dunia ni..setiap apa yang datang, akan pergi..yang dimiliki..tiba masanya perlu dilepaskan..redha dengan ketentuan..memaafkan kesalahan insan lain kerana tiada seorangpun yang sempurna..walau seremuk mana hati dilukai..berserahlah kepada Allah..kerana Dia pemilik segala cinta..jangan sedih bila gagal kerana Dia telah rencanakan sesuatu yang lebih baik..~

Wednesday 25 April 2012

~hang outzz

  So hari ni keluar shopping kat KB. Melilau2 dekat mall..by the way, ade tudung murah kt Wakaf Che yeh..ape lagi...aku borong lah 7 - 8 helai..hehe. Outlet tu nama Humaira Scarf.
                                             
  Haa, sape2 yang balik cuti tu ape lagi, pegi serbu lah! Dia cakap promotion sampai bulan 6. Tapi aku beli yang promotion tu untuk akak aku laa..Aku punye xde less pon..hehe..Less ke, tak less ke, aku beli jugak banyak2. Banyak sangat choices. Rambang mata aku.. Sebulan tak payah ulang tudung same nak pegi kelas. Hari ni aku pakai abaya..nak beli banyak2 lah abaya..buat collection..convenient dan sopan.. Tadi aku ade intai-intai gadjet baru..laptop Apple tu cun jugak lahh...agak2 dpt student pakej takkk...heeeeeeeeeeeee^^

Strategic Planning


         Strategic planning has been defined as that which has to do with determining the basic objectives of an organization and allocating resources to their accomplishment. A strategy determines the direction in which an organization needs to move to fulfil its mission. A strategic plan acts as a road map for carrying out the strategy and achieving long-term results. Occasionally a large gap exists between the strategic plan and real results. To boost organizational performance, people must be a key part of the strategy. A stronger, more capable and efficient organization can arise by defining how its members can support the overall strategy.

Strategic planning is different from long-term planning. Long-range planning builds on current goals and practices and proposes modifications for the future. Strategic planning, however, considers changes or anticipated changes in the environment that suggest more radical moves away from current practices. When doing strategic planning, the organization should emphasize team planning. By involving those affected by the plan, the manger builds an organization wide understanding and commitment to the strategic plan. The elements of strategic plans include: 

· Organization mission statement - What
· Strategic analysis - Why
· Strategic formulation - Where
· Long-term objectives implementation - When and How
· Operational plans - When and How

The Decision Making


         Closely related to both strategic and managerial planning is the process of decision making. Decisions need to be made wisely under varying circumstances with different amounts of knowledge about alternatives and consequences. Decisions are concerned with the future and may be made under conditions of certainty, conditions of risk, or conditions of uncertainty. Under conditions of certainty, managers have sufficient or complete information and know exactly what the outcome of their decision will be. Managers are usually faced with a less certain environment. They may, however, know the probabilities and possible outcomes of their decisions, even though they cannot guarantee which particular outcome will actually occur. In such cases, there is a risk associated with the decision and there is a possibility of an adverse outcome. Most managerial decisions involve varying degrees of uncertainty. This is a key part of a manager's activities. They must decide what goals or opportunities will be pursued, what resources are available, and who will perform designated tasks. Decision making, in this context, is more than making up your mind. It consists of several steps: 

Step 1:
Identifying and defining the problem
Step 2:
Developing various alternatives
Step 3:
Evaluating alternatives
Step 4:
Selecting an alternative
Step 5:
Implementing the alternative
Step 6:
Evaluating both the actual decision and the decision-making process

Managers have to vary their approach to decision making, depending on the particular situation and person or people involved. The above steps are not a fixed procedure, however; they are more a process, a system, or an approach. They force one to realize that there are usually alternatives and that one should not be pressured into making a quick decision without looking at the implications. This is especially true in the case of nonprogrammed decisions (complex and novel decisions) as contrasted to programmed decisions (those that are repetitive and routine). 

One of the most difficult steps in the decision-making process is to develop the various alternatives. For example, if one is involved in planning a workshop, one of the most crucial decisions is the time, format, and location of the workshop. In this case, one's experience as well as one's understanding of the clientele group greatly influence the selecting of alternatives. Often decision trees can help a manager make a series of decisions involving uncertain events. A decision tree is a device that displays graphically the various actions that a manager can take and shows how those actions will relate to the attainment of future events. Each branch represents an alternative course of action. To make a decision tree it is necessary to: 
(1) identify the points of decision and alternatives available at each point,
(2) identify the points of uncertainty and the type or range of alternative outcomes at each point, 
(3) estimate the probabilities of different events or results of action and the costs and gains associated with these actions, and 
(4) analyse the alternative values to choose the next course of action.

          In extension, the decision-making process is often a group process. Consequently, the manager must apply principles of democratic decision making since those involved in the decision-making process will feel an interest in the results of the process. In such a case, the manager becomes more of a coach, knowing the mission, objectives, and the process, but involving those players who must help in actually achieving the goal. 
          The effective manager thus perceives himself or herself as the controller of the decision-making process rather than as the maker of the organization's or agency's decision. As Drucker (1966) has pointed out, "The most common source of mistakes in management decision-making is the emphasis on finding the right answer rather than the right question. It is not enough to find the right answer; more important and more difficult is to make effective the course of action decided upon. Management is not concerned with knowledge for its own sake; it is concerned with performance."

Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis


Raja segala makhluk
Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, Sulaiman diangkat menjadi raja di kerajaan bani Israil. Beliau berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain. Baginda dapat memahami bahasa semua binatang
Istana Nabi Sulaiman sangat indah. Dibangun dengan gotong royong manusia, binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya.

Sulaiman kawal jin, haiwan
NABI Sulaiman dianugerahkan Allah kebijaksanaan sejak remaja lagi. Beliau juga memiliki pelbagai keistimewaan, termasuk mampu bercakap, memahami dan memberi arahan terhadap jin dan haiwan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya.

Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan; segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dan banyak hambanya yang beriman. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata; Wahai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya semua ini benar-benar satu anugerah yang nyata.”
Kebijaksanaan Sulaiman dapat dilihat melalui pelbagai peristiwa yang dilaluinya. Misalnya, beliau cuba mengetengahkan idea kepada bapanya, Nabi Daud bagi menyelesaikan perselisihan antara dua pihak, masing-masing membabitkan pemilik haiwan ternakan dan kebun.

Walaupun ketika itu usianya masih muda, pendapatnya bernas. Mulanya Nabi Daud memutuskan pemilik haiwan supaya menyerahkan ternakannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi disebabkan ternakannya memasuki dan merosakkan kebun itu. Sulaiman yang mendengar keputusan bapanya mencelah: “Wahai bapaku, menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; kepada pemilik tanaman yang telah musnah tanaman diserahkanlah haiwan jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya. “Manakala tanamannya yang binasa itu diserahkan kepada jirannya, pemilik ternakan untuk dijaga sehingga kembali kepada keadaan asal. Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya.” Pendapat yang dikemukakan Sulaiman dipersetujui kedua-dua pihak. Malah orang ramai yang menyaksikan perbicaraan itu kagum dengan kebolehan beliau menyelesaikan perselisihan terbabit.

Bertitik tolak daripada peristiwa itu, kewibawaan Sulaiman semakin terserlah dan ia juga sebagai bibit permulaan kenabian Sulaiman. Melihat kecerdasan akal yang ditonjolkannya itu, Nabi Daud menaruh kepercayaan dengan mempersiapkannya sebagai pengganti dalam kerajaan Bani Israel. Namun, abangnya Absyalum tidak meredai beliau melangkah bendul dalam hiraki pemerintahan itu, malah mendakwa dia yang sepatutnya dilantik putera mahkota kerana Sulaiman masih muda dan cetek pengalaman. Absyalum mahu mendapatkan takhta itu daripada bapa dan adiknya. Justeru, dia mula menunjukkan sikap baik terhadap rakyat, dengan segala masalah mereka ditangani sendiri dengan segera, membuatkan pengaruhnya semakin meluas.

Sampai satu ketika, Absyalum mengisytiharkan dirinya sebagai raja, sekali gus merampas kekuasaan bapanya sendiri. Tindakannya itu mengakibatkan huru-hara di kalangan Bani Israel. Melihatkan keadaan itu, Nabi Daud keluar dari Baitulmaqdis, menyeberangi Sungai Jordan menuju ke Bukit Zaitun. Tindakannya itu semata-mata mahu mengelakkan pertumpahan darah, namun Absyalum dengan angkuh memasuki istana bapanya. Di Bukit Zaitun, Nabi Daud memohon petunjuk Allah supaya menyelamatkan kerajaan Bailtulmaqdis daripada dimusnahkan anaknya yang derhaka itu. Allah segera memberi petunjuk kepada Nabi Daud, iaitu memerangi Absyalum. Namun, sebelum memulakan peperangan itu, Nabi Daud berpesan kepada tenteranya supaya tidak membunuh anaknya itu, malah jika boleh ditangkap hidup-hidup. Bagaimanapun, kuasa Allah melebihi segalanya dan ditakdirkan Absyalum mati juga kerana dia mahu bertarung dengan tentera bapanya.

Kemudian, Nabi Daud kembali ke Baitulmaqdis dan menghabiskan sisa hidupnya selama 40 tahun di istana itu sebelum melepaskan takhta kepada Sulaiman. Kewafatan Nabi Daud memberikan kuasa penuh kepada Nabi Sulaiman untuk memimpin Bani Israel berpandukan kebijaksanaan yang dianugerah Allah. Beliau juga dapat menundukkan jin, angin dan burung, sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga dari perut bumi untuk dijadikan perkakasan.
Firman Allah bermaksud: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”

Ratu Balqis tunduk kepada Nabi Sulaiman
Setelah membangunkan Baitulmuqaddis, Nabi Sulaiman menuju ke Yaman. Tiba di sana, disuruhnya burung hud-hud (sejenis belatuk) mencari sumber air. Tetapi burung berkenaan tiada ketika dipanggil. Ketiadaan burung hud-hud menimbulkan kemarahan Sulaiman. Selepas itu burung hud-hud datang kepada Nabi Sulaiman dan berkata: "Aku telah terbang untuk mengintip dan terjumpa suatu yang sangat penting untuk diketahui oleh tuan..."
Firman Allah, bermaksud: "Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud, lalu ia berkata; aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum mengetahuinya dan aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgahsana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah..."
Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman mengutuskan surat mengandungi nasihat supaya menyembah Allah kepada Ratu Balqis. Surat itu dibawa burung hud-hud dan diterima sendiri Ratu Balqis. Selepas dibaca surat itu, Ratu Balqis menghantarkan utusan bersama hadiah kepada Sulaiman. Dalam al-Quran diceritakan: 

"Tatkala utusan itu sampai kepada Nabi Sulaiman, seraya berkata; apakah patut kamu menolong aku dengan harta?
"Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikannya kepadamu, tetapi kamu berasa bangga dengan hadiahmu.
"Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentera yang mereka tidak mampu melawannya dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi tawanan yang tidak berharga."

Utusan itu kembali ke negeri Saba dan menceritakan pengalaman yang dialami di Yaman kepada Ratu Balqis, sehingga dia berhajat untuk berjumpa sendiri dengan Sulaiman. Keinginan Ratu Balqis itu diketahui Nabi Sulaiman terlebih dulu dan beliau memerintahkan tenteranya, terdiri daripada manusia, haiwan dan jin untuk membuat persiapan bagi menyambut kedatangan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman juga memerintahkan pasukannya supaya membawa singgahsana Ratu Balqis ke istananya.
Pada ayat 38 s/d 40 di surat Al-Naml, disebutkan : 38. “Berkata Sulaiman : “Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya (ratu bilqis) kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”
39. “Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin :” Aku akan datang kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu ; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”
40. “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari buku-buku : “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana tersebut itu terletak di hadapannya, iapun berkata :” Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmatNya. Dan barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan baransiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mulia.”
Lalu manusia yang memiliki ilmu memindahkan istana ratu Balqis. Apabila Ratu Balqis tiba ditanya Sulaiman: "Seperti inikah singgahsanamu?" Dijawab Ratu Balqis: "Ya, memang sama apa yang seperti singgahsanaku" Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulaiman. Namun, ketika berjalan di istana itu, sekali lagi Ratu Balqis terpedaya, kerana menyangka air pada lantai istana Sulaiman, sehingga menyelak kainnya.
Firman Allah yang bermaksud: Dikatakan kepadanya; masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia (Ratu Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya.
Berkatalah Sulaiman; "sesungguhnya ia istana licin yang diperbuat daripada kaca". Berkatalah Balqis; "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman dan kepada Allah, Tuhan semesta alam."
Peristiwa itu menyebabkan Ratu Balqis berasa sangat aib dan menyedari kelemahannya, sehingga dia memohon ampun atas kesilapannya selama ini dan akhirnya dia diperisterikan oleh Nabi Sulaiman.

Kewafatan baginda
Kisah Sulaiman merangkumi tenteranya yang terdiri daripada manusia, haiwan dan jin dalam menjalankan dakwah Allah terhadap Ratu Balqis. Kematian beliau berlainan dengan manusia biasa. Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kerusi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memerhatikan jin yang bekerja.
Firman Allah: "Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu melainkan anai-anai yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan."

Tuesday 3 April 2012

GTP reducing criminal programme applied with triangular model

Assalamualaikum.. dalam kesibukan sempat saya menyinggah. Alhamdulillah, huraian berkenaan GTP yang diperlukan bagi tugasan berjaya disiapkan.. Proudly present my analysis under reducing criminal which been applied to management classical, mathematical and behavioral theories.

GOVERNMENT TRANSFORMATION PROGRAM (GTP) UNDER TRIANGULAR MANAGEMENT MODEL

The Government Transformation Programmed (GTP) is an effort by Malaysia's current Government to address 7 key areas concerning the people of the country. The programme was unveiled on 28 January 2010 by the Malaysian Prime Minister Najib Tun Razak. and is expected to contribute in making the country a developed and high-income nation as per its Vision 2020. The Programmed was created to support the Prime Minister Dato' Sri Mohd Najib Bin Tun Haji Abdul Razak's motto of People First, Performance Now and will be implemented until 2012 as a foundation for the transformation of Malaysia.
The National Key Results Areas (NKRAs) under the GTP were identified to improve the socio-economic growth of Malaysia. One of the initial six NKRAs is Reducing Crime which is headed by Ministry Of Home Affairs, Datuk Seri Hishamuddin Tun Hussein. Each NKRA is headed by a Ministry and the Minister is subject to the Ministerial Key Result Area (MKRA), which is a direct measurement of the targets to the outcome as highlight in management science which applied from management model.
Since the implementation, several measurable key results were announced such as nationwide crime reduced, violent crime cases cleared, police station ranking and more personnel mobilized to frontline duty. Specific action plans have been laid out to achieve this goal.
The input from the programmed reducing crime under the GTP is the improvement of the operative layers of addressing crime in Malaysia and also to identify implementable initiatives that would work to reduce street and index crime, thereby creating a safer Malaysia for all.
There are several programmed that government prepare in process to reduce this problem which is badly occurring in the street and also known as street crime such as Omnipresence Programme. The programme consisting of increased police presence will now be expanded to Sabah and Sarawak in addition to the 4 states of Kuala Lumpur, Selangor, Pulau Pinang and Johor which had a total of 50 hot spots. Other than that is strengthening law authority volume which is over 4,000 trained volunteers (Jabatan Pertahanan Awam Malaysia (JPAM) and Ikatan Relawan Rakyat Malaysia (RELA). There’s also the setup of public CCTV Systems which been Installed 496 closed-circuit televisions (CCTVs) in hotspots under the 1st Phase. The next phase will see the installation of another 496 CCTVs around the areas. In addition, government also provide special prosecution courts which can make the prosecution of street crimes become quicker than always and in the same time, the courts’ member can save their time to face other prosecution.

    Besides that, citizen can have a safer neighborhood under the Safe Cities Programme. A testament to how an idea that developed through the GTP Labs has translated into creating a more secure environment for residential neighborhoods in the country. This initiative enable local councils tackle problems with localized initiatives, like using bollards, reflective mirrors and so on. So, the citizen can protect and rescue themselves when there are dangers passing by. In the same time, government also provides in-prison rehabilitation process which assist inmates to improve skills for post-release survival. In addition, the post-release resettlement programs are able to reduce repeat offenders like separating first-time offenders in prison from hardcore or repeat convicts to prevent the first-time offenders from becoming worse than before. 
The behavioral theory also can be applied on the GTP. This theory includes the positive and negative impact from GTP to the citizen especially. Since its implementation in January 2010, the Reducing Crime NKRA has demonstrated positive outcomes by delivering an 11.1% drop in index crime and a 39.7% drop in street crime. Other than that, Taman Tun Dr. Ismail Township which was beleaguered with an average of 30 crime cases a month involving house burglaries, car break-ins and snatch thefts, was selected as a pioneer under the Safe City Programme in October 2011. While negative impact is there are a lot of operation and ambush to reduce the criminal cases which causes the government organization including safety force and cure & care service center must have to work overtime.
As the mention under management science in the management model, what can be apply in the GTP is a budget was allocated to implement simple security measures by way of upgrading home security systems, installing multiple closed-circuit television cameras within the neighborhood, increasing the brightness of the street lightings from 150 watts to 250 watts, building speed breakers and extending the crime geographic information system to the TTDI police station.
Under the able stewardship of the Home Affairs Ministry which oversees the implementation and efficacy of the Crime Reduction NKRA initiatives, this Safe City Programmed has garnered accolades among its residents and resulted in a safer community living for its residents, which is the output from the GTP. Moreover, these programmed has improve the public perception on safety and improve the performance of the criminal justice system to charge more Investigation Papers to ensure the continuous declined of the criminal cases in Malaysia.